Note In Blogger

Blog salah satu situs resmi namun free,dengan adanya blogger semakin menambah maraknya dunia maya.Blog sendiri bisa untuk catatan keseharian,menyimpan catatan pribadi untuk di memorikan dan bisa juga untuk sharing kepandain atau apa aja yang tentunya dalam hal yang positif antar teman di manapun mereka berada.Semoga dengan adanya blog kita bisa memanfaatkan dengan bijak.

 
Berkibarlah Benderaku

My LinkS
Links For Blog
  • Grapihic-hub
  • Blingjam.Net
  • Blinkyou.Com
  • Script Calculator
  • Glittergraphics.Us
  • Youtube.com
  • Link Radio Online
    CALCULATOR
    Pengunjung
    free online visitor stat counter
    Jumlah Pengunjung
    CHANELS TV
  • Atau

  • Silakan menikmati acara Tv Yang ada
  • Kebangkitan Ummat (Arifin Ilham)
    Check ID YM PT.Indonet
    Pak Rahman
    Pak Wido
    Pak Eka
    Mas Ervin
    Mas Jamal
    Mas Putra
    Mas Mahmud
    Mas Andy
    Mas Kiki
    Mas Sidik
    Mas Catur
    Mas Asep
    Mas Agik
    Mas Arief
    Mas Agung
    Mas Irfan
    Mas Heru
    Mas Iwan
    Zaelani
    Mas Anto
    Mas Lardi
    Anwar
    Anton
    Hendrik
    Beny
    Mba Wiwin
    Dina
    Riska
    Eva
    Mona
    Hera
    ID YM My Friends

    Waryono

    Suyanto

    Syaiful Bahri

    Agus Supriyadi

    Wawan Irawan

    Nanang Pujiono

    Herman Pelani

    Sandy prasetia

    Husen Bintaro
    Situs Streaming Media
  • Videogoogle
  • Indowebster
  • Layar tancap
  • Youtube
  • Search Google
    Google
    Adam, Hawa, Malaikat, Iblis, Jin dan Setan
    Wednesday, February 21
    Dramaturgi antara Adam, Malaikat, Jin, Iblis, dan Setan diinformasikan dengan jelas di dalam al-Quran. Selain dalam surah al-Baqarah, maka prosesi penciptaan Adam dan penentangan Iblis kemudian ditegaskan kembali dalam QS 15 : 26-43 sbb:



    Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam)

    dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

    Dan Kami telah menciptakan jin

    sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.

    Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:



    "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

    Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya,

    dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku,

    maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.

    Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,

    kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu.

    Allah berfirman:



    "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"



    Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal)

    dari lumpur hitam yang diberi bentuk".



    Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".



    Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku

    sampai hari (manusia) dibangkitkan".



    Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu

    termasuk orang-orang yang diberi tangguh,

    sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan"



    Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan

    mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka

    bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,

    kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".



    Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus;

    kewajiban Aku-lah (menjaganya).

    Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu,

    yaitu orang-orang yang sesat.

    Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya.



    Adam, Jin, Iblis, dan Setan


    Sebenarnya ada beberapa hal penting yang dapat ditarik dari kisah Nabi Adam a.s, Malaikat, dan Iblis, yaitu adanya karakter-karakter utama yang berkaitan dengan kepatuhan, pengetahuan, keraguan, tobat, petunjuk kepada jalan lurus, kelalaian, penentangan, dan hukuman yang berkaitan dengan perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT. Kepatuhan, keraguan, dan ampunan, dinisbahkan kepada Malaikat; kelalaian, penentangan, dan hukuman kepada Iblis; sedangkan kepada Adam semua karakter dapat terpadu menjadi satu.



    Karakter-karakter diatas mewakili sifat baik dan jahat pada diri manusia, serta keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan kata lain, ayat-ayat yang memuat informasi penciptaan Adam sebenarnya menunjukkan bahwa di dalam diri manusia dapat bersemayam dua keadaan atau kondisi yang satu sama lain bertolak belakang yaitu potensi baik dan potensi buruk (istilahnya Wa Nafsi, lihat QS 91:7-10), sekaligus kedua kondisi tersebut menunjukkan bahwa di diri manusia terdapat prinsip keseimbangan yang paling fundamental.



    Manusia berkembang dengan kedua potensi tersebut yang melekat sejak ia dilahirkan. Bagi yang kemudian mampu mengembangkan dirinya dalam potensi yang baik, maka mereka akan menempuh jalan lurus. Mampu mengatasi sumpah Iblis yang menyesatkan dan mampu mengenali jalan kembali dengan keselamatan. Bagi yang berkembang dengan potensi yang buruk, maka diri kemanusiaannya semakin lama akan semakin tertabiri. Hal ini menandakan ia telah dipengaruhi oleh tipu daya Iblis. Sehingga berbagai aspek kejiwaannya disusupi untuk kemudian Setan pun menguasai jasad manusianya.



    Iblis Tidak Mengenal Cinta Ilahi Tetapi Cinta Nafsu



    Dalam rantai proses penciptaan, Allah pertama kali memunculkan malaikat sebagai abdi-Nya dengan kepatuhan. Dalam beberapa riwayat, Iblis pun semula disebutkan sebagai salah satu abdi Allah yang patuh, bahkan dikatakan memiliki peringkat yang lebih tinggi dibandingkan malaikat. Namun, Iblis dan Jin tidak mengetahui bagaimana ia diciptakan seperti difirmankan,



    Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang

    yang menyesatkan itu sebagai penolong.(QS 18:51)



    Ayat ini sangat penting karena disini Allah menginformasikan bahwa Iblis dan Jin sejatinya tidak mengenal Rahmat dan Kasih Sayang Allah, Iblis dan Jin tidak mengenal Cinta. Kenapa demikian, karena dalam QS 18:51 Allah menegaskan bahwa “Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri”. Artinya, Iblis dan Jin tidak mengetahui hakikat “Bismillahirrahmaanirrrahiim” dan “kun fa yakuun”.



    Dengan kata lain, keturunan Iblis yaitu bangsa Jin sejatinya bodoh atau tidak berpengetahuan sehingga mereka sendiri tidak tahu bagaimana dirinya diciptakan. Anda dapat membayangkan sekiranya “Jin” dan “Iblis” mengetahui penciptaan mereka, maka mereka mempunyai taraf pengetahuan yang setingkat dengan manusia. Jadi, kalau Iblis misalkan kita asumsikan berpengetahuan seperti manusia, maka manusia mungkin sudah musnah karena mereka mungkin sudah membuat senjata pemusnah masal dan tidak segan-segan untuk menggunakannya untuk membunuh makhluk lainnya secara langsung, karena mereka tidak tahu “Basmalah” yang merupakan kalimat penciptaan. Oleh karena itu, argumentasi sufistik atau filosofis yang mengatas namakan bahwa Iblis sejatinya makhluk “Pecinta Ilahi” tidak tepat benar. Kecintaan Iblis pada Ilahi pada awal mulanya nampak benar, namun ketika Tuhan menciptakan makluk sebagai komparasi alternatif yang kelak menjdi citra penampilan sempurna DiriNya, kecintaan itu malah muncul menjadi rasa sombong dan takabur yang akhirnya justru menjadi rasa iri dan kebencian, baik kepada Tuhan maupun kepada makhluk ciptaan lain yang mendapat rahmat sebagai citra kesempurnaan Tuhan yaitu Adam dan Hawa.



    Banyak sufi dan penyair yang selama ini mengira bahwa Iblis pun Pecinta Allah sehingga ia tak mau bersujud kepada Adam karena saking cintanya kepada Tuhan. Padahal dengan rujukan QS 18:51 diatas, Allah telah memfirmankan bahwa Iblis dan Jin tidak mengetahui penciptaan, bahkan tentang bagaimana dirinya diciptakan pun tidak tahu. Dengan demikian, Iblis dan Jin bukan Pecinta Ilahi – ketidakmauannya sujud menghormati Adam dikarenakan kebencian dan kebodohan yang berubah menjadi dengki dan kesombongannya. Maka kebodohan pun akhirnya pangkal segala bencana. Perhatikan firman berikut yang mengkorelasikan sifat Iblis ini dengan manusia yang disesatkannya,



    Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap setan yang sangat jahat,(QS 22:3)



    Jadi, sejatinya memang Iblis, Setan, dan Jin akhirnya memang menyebabkan seseorang menjadi bodoh dan bebal seperti kebodohan yang dipertontonkannya di hadapan Allah.



    Dari Lembaga Pendidikan Yang Sama Dengan Malaikat



    Uraian diatas semakin menjelaskan bahwa kemampuan Iblis dan anak cucunya sebenarnya lebih rendah dibandingkan Nabi Adam a.s. atau manusia karena ia tidak memiliki pengetahuan tentang penciptaan alam semesta, termasuk dirinya (dan tentu saja Tuhannya), dan tentu saja kaum mereka (Jin) tidak mengenal arti kata cinta. Sehingga manusia yang tersesat dan menjadi wujud Iblis atau Setan sama saja bodohnya dengan yang menyesatkannya dan dalam banyak segi menyandang sisfat-sifat buruk Iblis atau Jin yang muncul menjadi akhlak yang tercela.



    Dalam kitab Syajaratul Kaun[24], Ibnu Arabi menguraikan ketidak tahuan Iblis ini sebagai ketidakmampuannya untuk memahami huruf-huruf “Kun”. Kendati ia telah tinggal selama empat puluh ribu tahun sebelum Adam di dalam “Lembaga Pendidikan”, namun nampaknya ia memang termasuk makhluk yang “bebal” atau “bodoh”, sehingga “Sang Guru” pun menyerahkan segala-galanya kepada diri Iblis, menyerahkan segala upaya dan kekuatan pada kekuatannya sendiri (berarti juga tidak mengenal Basmalah). Dan sebagai si “bebal” esensi dirinya tak ia ketahui bahwa sesungguhnhya ia adalah “bodoh”, sehingga yang muncul adalah kesombongannya. Kesombongannya kemudian ia sandarkan kepada derajat esensinya yaitu api yang panas.



    Ini berbeda dengan malaikat yang tahu diri sehingga malaikat pun lebih berendah hati kepada “Sang Guru” dan mematuhi semua perintah-Nya dengan kepatuhan tanpa penolakan ketika Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui (QS 2:30)”. Malaikatpun kemudian tunduk menjadi makhluk yang selalu bertasbih pada-Nya tanpa pertanyaan lagi, “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS 2;32)”.



    Berbeda dengan Iblis, karena ia bodoh dan sombong maka ia merasa diri menjadi pintar dan paling benar, Iblis pun berupaya mengetahui bentuk “Kun”, tapi karena memang ia memiliki pengetahuan terbatas sesuai dengan qadar aslinya, dari bentuk tersebut ia justru menyaksikan “Kaf Kufriyyah” (kekafirannya), namun – sekali lagi ia tidak mengetahui penciptaannya dalam arti ia tidak mengenal dirinya – yang muncul adalah kesombongannya, membangkang dan merasa diri paling besar dan suci. Ia juga menyaksikan Nun kata tersebut sebagai suatu Nun Nariyah (api asal kejadiannya) “…Engkau ciptakan aku dari api” (QS 38:76). Kaf kekufurannya bersambung dengan Nun keapiannya, maka ia pun dimasukkan ke dalam neraka (QS 7:18, 38:85) karena kebodohan dengan kesombongan sumber kedurhakaannya.



    Kesombongan dan Kebodohan yang Membawa Bencana



    Iblis pada dasarnya memang tidak mengenal cinta dan tidak berpengetahuan, sehingga ketika semua ibadahnya menggantungkan diri hanya sekedar pada amalnya semata maka yang muncul adalah tabiat kesombongan dan ketakaburan. Ketika Allah menciptakan Adam a.s. dari bahan dasar tanah hitam dan berlumpur (minthiin), kebodohan Iblis berkembang menjadi kesombongannya dengan merasa diri paling tinggi, suci dan mulia sehingga ia merasa pantas disujudi karena kesombongan itu muncul dari ketidaktahuannya (tidak berpengetahuan). Kesombongannya semakin memuncak manakala ia mengetahui bahan dasarnya terbuat dari api. Maka iapun menyombong dengan membanggakan keapiannya, sama persis ketika manusia yang bodoh menjadi sombong karena wujud fisikal atau kekayaannya. Allah menegaskan sifat-sifat kesombongan Iblis dalam firman,



    Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?".(QS 38:75)

    Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS 38:76)

    ..dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (QS 55:15)”



    Iblis sendiri termasuk jenis Jin, atau bisa dikatakan sebagai nenek moyang dari makhluk Jin. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya, “…Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.”(QS 18:50). Dan Jin diciptakan sebelum kemunculan Adam, “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.(QS 15:27)”



    Dengan bahan dasar api, maka yang dimaksudkan adalah api yang sangat panas namun memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan cahaya. Kalau kita gunakan pengetahuan fisika, maka frekuensi Jin disekitar kawasan spektrum infra merah. Secara esensial Jin memiliki sifat energetis dan halus. Ada juga yang mengatakannya asap. Sehingga, karena esensinya yang energetis, Jin dapat menelusup ke dalam sistem energetis manusia yaitu qolbu yang terdiri dari akal, nafs dan ruh. Oleh karena Ruh adalah esensi manusia yang esensinya sangat halus, bahkan lebih halus dari malaikat dan Jin, maka Jin menelusup ke dalam sistem energetis manusia yang lebih kasar yaitu melalui nafs. Nafs adalah esensi energetis manusia yang muncul setelah ruh ditiupkan sebagai jasad. Nafs boleh dikatakan sebagai ruh dengan kualitas yang lebih rendah dibanding ruh yang suci dan murni, sebelum ia ditiupkan ke dalam jasad. Karena itu dalam penyucian jiwa, maka nafs lah yang kemudian dikelola untuk dimurnikan atau disucikan kembali. Karena nafs muncul dari integrasi ruh ke dalam jasad, karakter nafs sangat dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan yang bersifat jasad atau kebendaan.



    Kebendaan atau materi adalah pintu masuk dari Iblis dan Jin yang mampu melakukan penguasaan nafs menjadi nafs manusia yang paling buruk kualitasnya yaitu nafs ammarah. Inilah nafs yang condong kepada kejahatan Iblis. Ketika esensi Iblis dan Jin menyusup ke dalam manusia, maka yang pertama kali dikuasai adalah nafs, sehingga dari perkelindanan Jin dan nafs manusia muncullah Setan.



    Azazil Menjadi Iblis : Makhluk Yang Memutuskan Diri Dari Rahmat



    Secara kebahasaan nama Iblis merujuk pada penyifatan yang sesuai dengan karakter yang merujuk kepada keadaan yang menunjukkan keputus asaan atau hilangnya harapan, sedangkan Setan merujuk kepada penyifatan api. Nama Iblis merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab. Menurut kamus Lisan al’Arab, karya Abu al-Fadhl Jamal ad-Din Muhammad bin Mukarram bin Manzhur, bahwa :



    Kata dasar : balasa atau ablasa (leduanya merupakan kata kerja masa lalu) dari rahmat Allah : dia kehilangan segala harapan untuk mendapatkan rahmat Allah, dan dia menyesal, karena itulah di Iblis, sebuah nama yang diberikan kepada Azazil (nama aslinya).



    Iblis adalah kata benda yang digunakan sebagai kata sifat yang menunjukkan atribut atau kualitas kata benda. Sedangkan Setan adalah kata sifat yang digunakan sebagai kata benda. Asal usul arabnya adalah syaithan, seseorang yang marah besar, yang terbakar api murka; syiyath yang artinya terbakar.



    Dalam pengertian yang lebih luas, Setan dapat juga dimaksudkan sebagai suatu penyifatan yang mempunyai makna seperti yang disebut sebagai nafs ammarah sebagai nafsu yang menyuruh kepada kejahatan atau sebagai suatu keadaan jiwa dimana terjadi kondisi semakin meningkatnya hasrat, memuncaknya kemauan atau ego, atau semacamnya yang mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi penalaran manusia ke dalam kondisi yang tidak terkendalikan. Kondisi demikian digambarkan di dalam al-Qur’an dengan firman Allah berikut,



    Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,… (QS 12:53)

    …dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. (QS 114:4-5)



    Iblis Menyusup Menjadi Was-was Dalam Hati Adam dan Hawa



    Oleh karena itu, ketika Nabi Adam dan Hawa tergoda Iblis maka difirmankan-Nya bahwa Setan kemudian melakukan kasak-kusuk pada akal pikirannya, khususnya daya khayal dan angan-angan Adam dan Hawa sebagai manusia yang memiliki nafs. Godaan Setan kepada Adam dan Hawa difirmankan Allah SWT,



    Maka setan membisikkan pikiran jahat

    kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)".(QS 7:20)





    Dalam ayat diatas, Setan memberikan “bisik-bisik” ke akal pikiran Adam dan Hawa dengan daya khayal (ilusi) dan angan-angan (delusi) sehingga “aurat mereka terbuka”, lantas diiming-imingi kebendaan berupa status kemalaikatan dan kekekalan. “Aurat yang terbuka” sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu kiasan yang menunjukkan ketelanjangan manusia ketika memahami hubungan dirinya dengan tuhannya, denagn kat alain suatu upaya manusia untuk memahami pesan yang tersembunyi dalam setiap makhluk menjadi lebih nyata yang tidak lain adalah munculnya ilmu pengetahuan tulis emnulisa dan bahasa. Karena itu asal usul Adam sebagai penerima “Asmaa-a Kullhaa” dimulai dari keinginan, kehendak, dan kekuasaan Tuhan yang kemudian dinyatakan dengan gerak-gerik hawa sebagai hasrat yang ingin dinyatakan. Hawa sebagai kaum wanita ingin mencari bukti Cinta Adam dengan cara menunjukkan pada suatu ungkapan simbolis yang digambarkan sebagai keinginan Hawa untuk memiliki buah apel sebagai simbologi ilmu pengetahuan atau keinginan Hawa untuk dicinta Adam dengan bukti yang kukuh misalnya dengan memberikan Bunga yang dipetik di taman firdaus, atau bentuk-bentuk materialistik lainnya yang sejatinya permaujudan sifat materialistik Iblis sebagai Setan Sang Penggoda.



    Akibat godaan demikian Adam dan Hawa digelincirkan Setan, “Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula (QS 2:36)”. Dalam QS 2:36 godaan Setan menggelincirkan Adam dan Hawa sehingga mereka dikeluarkan dari keadaan semula yaitu keadaan sadar dan taat menjadi keadaan “menolak perintah dan melanggar larangan Allah”. Menurut M. Quraish Shihab, hal ini berarti bahwa mereka tidak sepenuhnya sadar ketika itu, mereka tergelincir. Dalam ayat lain dikatakan bahwa Adam lupa dan tidak memiliki kemauan yang kuat ,“Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.(QS 20:115)”, karena itu ia mudah digoda dan tergelincir. Dosanya berbeda dengan dosa Iblis yang melakukan pelanggaran dengan penuh kesadaran dan didorong oleh adanya kesombongan, takabur, dan keangkuhan. Akibatnya, Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi setelah sebelumnya memohon ampunan dan pintu ampunan dan tobat dibukakan oleh Allah SWT.



    Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".(QS 7:23)



    Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman

    dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi

    sampai waktu yang telah ditentukan".(QS 7:24)

    Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.(7:25)



    Adam dan Di Bumi Bukan Diusir Tapi Untuk Menyempurnakan Dirinya



    Menurut Syeikh Abu Hasan Asy Syadzili r.a., Allah menurunkan Adam ke bumi bukan untuk merendahkan derajatnya, tetapi Allah menurunkannya untuk menyempurnakannya. Beliau menyimpulkan bahwa Adam diturunkan ke bumi sebelum Allah berfirman, “Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi” (QS 2:30). Selanjutnya dikatakannya bahwa Allah tidak berfirman dengan mengatakan di surga, tidak pula di langit, maka penurunannya ke bumi adalah kemuliaan bukan kehinaan. Dalam arti, apa yang terjadi pada Adam dan Hawa adalah bagian dari proses pembelajarannya untuk mencapai kesempurnaan.



    Oleh karena kesempurnaan hanya dapat dicapai dengan penghambaan, maka hanya dalam format sebagai hamba Allah sajalah Adam dapat menjadi wakil Allah sehingga ia adalah khalifah. Dan hal ini dimungkinkan bila ia mampu mengenal-Nya dan menyembah-Nya. Dan kedua hal itu hanya bisa dicapai bila nafs-nya yang muncul karena ia berjasad mampu ia kembalikan kekeadaan tersucikan seperti sebelum dirinya diturunkan di bumi. Jadi, kemuliaan itu adalah kesempurnaan yang hanya dapat dicapai dengan melakukan prosesi perjalanan ruhani dengan makrifatullah. Setelah ia mampu melakukan makrifatullah maka ia pun pantas menjadi khalifah yang hamba Allah.



    Ciri-ciri Tipu Daya dan Bujuk Rayu Iblis & Setan



    Godaan Setan kepada manusia Adam tidak cuma sekedar bisik-bisik yang merusak akhlaknya, namun ia juga menaburkan tipu daya berupa bujuk rayu dengan topeng kepalsuan berupa nasihat atas kebijaksanaan yang menjerumuskan kepada kejahatan. Hal ini difirmankan Allah,



    Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua",

    maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"(QS 7:21-22)



    Karakter tipu daya dan bujuk rayu ini menunjukkan kelihaian Setan dalam memperdayai umat manusia. Sehingga Allah SWT memperingatkan anak cucu Adam dengan firman,



    Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.(7:27)



    Karakter tipu daya ini sebenarnya menjadi bagian dari perangai Iblis, Jin dan Setan, yang dikutuk Allah SWT karena menolak perintah. Esensi penolakan ini sebenarnya mempunyai implikasi yang nyata bahwa Iblis menjadi sombong, merasa suci, dan pantas disujudi ketimbang ia harus bersujud kepada Adam yang dipandangnya memiliki kualitas rendah karena terbuat dari tanah (QS 38:76). Statemen Iblis dalam QS 38:75-76 selain menunjukan ketakaburan juga mengandung tipu daya yang mengundang kemurkaan Allah SWT sehingga ia mengutuknya menjadi sesat dan diusir dari surga dengan menanggung kehinaan dengan ancaman untuk mengembalikan mereka ke esensi asalnya yaitu neraka Jahanam sebagai sumber dari segala macam api.



    Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".(QS 7:13)



    Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya".(QS 7:18)



    Tipu daya yang mengundang kemurkaan ini adalah kesombongan Iblis untuk menuhan sehingga ia merasa pantas menyaingi Keagungan Tuhan. Jika saja Allah mendiamkan kelakuan Iblis, dalam arti Allah memerintahkan Adam dan Malaikat bersujud kepada Iblis maka muncullah dua Tuhan. Artinya , Iblis tidak menauhidkan-Nya. Hal inilah yang membuat murka Allah Yang Maha Esa sehingga ia mengutuk Iblis, kendati demikian Allah memberi kelonggaran dengan menangguhkannya sampai akhir zaman.



    Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku

    sampai hari (manusia) dibangkitkan".

    Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu

    termasuk orang-orang yang diberi tangguh,

    sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan"(Qs 15:36-37)



    Iblis kemudian bersumpah untuk menyesatkan manusia dari jalan lurus dengan ancaman yang nyata untuk mendatangi manusia dari depan, belakang, kiri, dan kanan. Dua arah yang tidak disebutkan Iblis adalah dari atas dan bawah. Tempat dimana ketaatan manusia terealisasikan dengan munajat dan sujud,



    Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,

    saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (QS 7:16-17)



    Namun, Allah membantah sumpah Iblis, dengan menegaskan kebenaran sumpah-Nya, jadi Iblis sebenarnya masih mau melakukan tipu daya dengan seolah-olah apa yang menimpanya karena keputusan-Nya,



    Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan

    hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan". (QS 38:84)

    Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu

    di antara mereka kesemuanya. (QS 38:85)



    Mengatasi Ancaman Iblis dan Begundalnya



    Untuk mempertegas adanya ancaman Iblis ini, Allah berfirman memperingatkan manusia akan maksud-maksud Sang Durjana yang terjebak kesombongan dan kebodohannya sendiri,



    Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,

    mudah-mudahan mereka selalu ingat.(QS 7:26)

    Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan

    sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga,

    ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya

    untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya.

    Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.(QS 7:27)



    Pakaian ketakwaan adalah pakaian peribadahan yang digunakan untuk mematuhi perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Maka pengertian “aurat yang terbuka” dalam QS 7:20 dan QS 7:27 sebenarnya merujuk pada sifat manusia yang cenderung “lalai, alpa, kurang kuat kemauannya atau jiwanya labil” sehingga mempunyai kecenderungan untuk tidak mengingat dan menjalankan “perintah dan larangan” Allah SWT. Ketika pakaian ketakwaan ini terbuka, maka Adam dan Hawa pun lalai dan tidak sadar bahwa ia terjerat tipu daya Setan yang membisikinya dengan berbagai ilusi dan delusi materialistik, seksualitas yang merupakan gambaran tentang limbah keindahan semu keduniawian dan keabadian yang menjadi tipu daya. Oleh karena itu, dalam QS 7:26-27 Allah kembali mengingatkan manusia dengan menegaskan kembali kisah Adam dan Hawa dan betapa pentingnya mematuhi semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya sebagai wujud ketakwaan.



    Peringatan selanjutnya menegaskan bahwa manusia anak cucu Adam sangat rentan dengan godaan Setan yang menyusup ke dalam nafs manusia dengan khayal dan angan-angan “kehidupan dunia yang materialistik”. Setan karena itu tidak kelihatan karena secara diam-diam ia bisa menelusup ke dalam sistem energetis manusia, melakukan bisik-bisik dan kasak kusuk, membujuk rayu , melakukan tipu daya ini dan itu dengan berbagai iming-iming yang selalu mengarahkan manusia kepada hasrat dan syahwat keduniawian. Hal ini difirmankan Allah SWT,



    Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syetan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.(QS 35:5)



    Demikian juga, tipu daya Setan dan Iblis dapat menyusup dalam bentuk petunjuk-petunjuk yang menyesatkan,



    Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan setan-setan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk. (QS 7:30)

    Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.(Qs 35:6)



    Bisik-bisik Iblis dan Setan juga tidak harus berasal dengan bentuk-bentuk yang secara langsung berhubungan dengan esensi Jin yang gaib,namun ia juga bisa muncul dalam bentuk sebagai manusia. Hal ini semakin menegaskan bahwa



    Setan sebagai makhluk dapat dilahirkan dari Iblis yang berkelindan dengan makhluk Jin maupun manusia. Hal ini diinformasikan dalam firman berikut,



    Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.(QS 6:112)



    Bagaimakah sebenarnya karakter dasar Iblis sehingga ia dikutuk Tuhan?



    part of Buku ke-3 Kun fa Yakuun : Penciptaan Manusia
    posted by Miftah @ Wednesday, February 21, 2007   0 comments
    Bismillahirrahmanirrahiim. Tuhanku, Engkaulah Al- Aziz , Yang Maha Mulia, yang kepadaMu bersandar kebutuhan hamba-hambaMu Engkaulah Al-Azim, Yang Maha Agung yang sulit dicapai kemuliaanMu Engkaulah tumpuan hati Engkaulah Yang Maha Esa, tiada yang serupa denganMu wahai Yang Maha Suci, tiada yanga sama dan sekutu bagi Mu Ya Allah Tuhanku, Bersihkanlah hatiku dari rayuan materi sehingga aku tidak memandang yang mulia kecuali Engkau Persaksikan kepada ku makna kemuliaan sehingga jiwaku menjadi tebusan untukMu dan himpunlah aku bersama orang-orang yang arif yang engkau telah anugerahi kemuliaan sehingga hati mereka penuh dengan kemuliaanMu serta curahkanlah pula padaku rahasia kemuliaanMu agar jiwaku mengangkasa menuju keharibaanMu Aamiin Wa shallalahu Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Aalihi Wa shahbihi Wa sallam
    My Profile

    Name: Miftah
    Home:
    About Me:
    Profil lengkap saya
    Jadwal Shalat
    Previous Post
    Archives
    Links
  • Bang Andhi
  • Download Ceramah
  • Audio Islami
  • Info Mudik
  • Lirik.blogspot
  • ChewahMusic
  • Nonosoft.jifisa.net
  • Radios Jawa
  • Radiotarbiyah
  • Bogasari
  • Radio Elshinta
  • Sindywg.Multiply
  • Supraha.Multiply
  • Supraha
  • Wido.Indointernet
  • Bismillah
  • My Link
  • Bikin Situs
  • Mario Blog
  • 2Muslims
  • Al-Hidayah
  • Assubhubada'
  • Azraq Junior
  • Azraqus Samaa
  • Darul Nu'man
  • Darussyifa
  • Fazilat Amal
  • Hikmatun
  • iLuvIslam
  • Islam Agama Ku
  • IslamicFinder
  • Jahabersa
  • Jasmin Enterprise
  • Madrasah Sa'id Hawwa Research Foundation
  • Menyingkap Jendela Bashirah
  • MuslimIni
  • Mutiara Hati
  • On Line Quran Reciter
  • Quran Recitation and Translation Online
  • Verily, ALLAH is with us...
  • WEAREABROTHERS
  • You.Tube.Com
  • Agus Kita
  • Putra.Bangthoyib
  • Rahim
  • Blogger Templates
  • Pendidikan
  • Jogja City
  • Jogja Ponsel
  • Situs Elektronik
  • Tagtag.Com
  • Fun-dering.com
  • Sonnerie.net
  • PoneselJakarta
  • GlodokShop
  • Toko Golo
  • Oke.Com
  • Situs iptek,kesehatan,peternakan dan pengobatan
  • warintek.ristek.go.id

  • Gallery My Friends

    p.ek,andri,evin,me,novel,pras,yono,Ratim
    me and wife
    intel dari ciledug
    intel dari surabaya
    sikap kuda2
    nak4nto 2
    sepoq/dduk penghormatan
    Photobucket
    Adik
    ilma




    Foto Kebesaran Allah
    Photobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image HostingPhotobucket - Video and Image Hosting
    PESAN

    Status Koneksi/Komputer

    Powered by

    Free Blogger Templates BLOGGER

    © 2005 Note In Blogger Template by Isnaini Dot Com