|
MATI DAN WAFAT |
Tuesday, October 3 |
Banyak orang menganggap sama antara “mati” dan “wafat”. Perbedaannya adalah kalau untuk hewan dan tumbuhan, mereka menggunakan kata “mati”, tetapi kalau untuk manusia mereka menggunakan istilah meninggal dunia atau yang lebih sopan lagi adalah wafat. Ini kalau dalam bahasa Indonesia. Tetapi dalam bahasa Arab mati dan wafat adalah dua hal yang berbeda.
Untuk lebih memperjelas arti keduanya, marilah kita lihat Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 42:
Allah mewafatkan jiwa (orang) ketika matinya dan (mewafatkan) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain (yang belum mati) sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir.
Allāh = Allah Yatawaffa = mewafatkan Al-Anfus = nafs-nafs Hīna = disaat Mautiha = kematiannya
Apa itu mati? Seperti halnya batu baterai jika kehabisan setrum maka energinya habis, tetapi bongkahan batu baterainya akan tetap ada. Energi kehidupan atau bioenergy manusia itu disebut hayat atau nyawa. Kalau hayat (nyawa) telah habis, maka seluruh dorongan biologispun redup. Karena hayat energy habis. Terlebih jika yang habis itu adalah energy pada tingkat sel, maka yang terjadi bukan saja kematian pada organ, tapi kematian pada tingkat sell. Dan itulah mati. Jadi mati adalah habisnya hayat (nyawa) dari tubuh seseorang.
Apa itu wafat? Adalah peristiwa ketika manusia ruhaniah dikeluarkan dari jasad setelah berakhirnya fungsi jasad atau tatkala tidur, jadi wafat adalah peristiwa ruhaniah (spiritual). Sedangkan mati adalah peristiwa biologis. Nah Allah akan mewafatkan (memegang) jiwa manusia ketika mati, maka prosesnya adalah mati dahulu baru diwafatkan.
Manakala tubuh mati maka ruh segera dikeluarkan darinya (diwafatkan). Ketika tubuh tertidur ruh juga dikeluarkan, sehingga tubuh kehilangan kesadaran. Bisa jadi tubuh yang sedang tidur malah mengalami kematian, sehingga ruh yang sedang dikeluarkan dari tubuh tetap di tahan oleh Allah SWT. Untuk tubuh yang tidak mati Allah SWT akan mengembalikan ruh tadi ke dalam tubuhnya hingga saat tertentu (mati atau tidur lagi).
Di Kutip From Email:Taqlim Intern
HOME<<= |
posted by Miftah @ Tuesday, October 03, 2006 |
|
|
|
My Profile |
Name: Miftah
Home:
About Me:
Profil lengkap saya
|
Jadwal Shalat |
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Links |
|
Situs Elektronik |
Tagtag.Com
Fun-dering.com Sonnerie.net
PoneselJakarta
GlodokShop
Toko Golo
Oke.Com
|
Situs iptek,kesehatan,peternakan dan pengobatan |
warintek.ristek.go.id
|
Gallery My Friends |
|
Foto Kebesaran Allah |
|
PESAN |
|
|
Status Koneksi/Komputer
Powered by |
|
|
|